Ingredients | Bijak Menyikapi Pro-Kontra Paraben(s)


Di sini aku akan membahas mengenai kontroversi pengawet paraben.
Benarkah paraben menyebabkan tumor/kanker payudara?
Apakah kita harus menghindari kosmetik ber-paraben?
Bagaimana cara menyikapi itu semua?
Bagi yg ingin membacanya, diharapkan membaca hingga tuntas ya... ^^

Preservatif memang bukan hal yang terlalu baik untuk kesehatan, terutama jika pengawet tersebut terdapat dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi. Ada banyak jenis pengawet yang digunakan dalam dunia industri. Tingkat keamanannya pun beragam dari yang aman sampai yang sudah tidak lagi digunakan sekarang karena terbukti berbahaya.

Salah satu dari banyak pengawet adalah paraben dan keluarganya, ethyl-,methyl-, buthyl-, propylparaben dsb. Paraben(s) merupakan pengawet yang digunakan secara luas. Tidak hanya digunakan sebagai pengawet kosmetik, tetapi digunakan juga sebagai pengawet makanan dan obat-obatan.

Paraben dan Tumor Payudara
Kontroversi paraben sebenarnya sudah mencuat sejak tahun 1990-an. Beberapa studi menyatakan bahwa paraben(s) dapat mempengaruhi level hormon estrogen dalam tubuh sehingga memberi pengaruh terhadap timbulnya tumor payudara.

 Penelitian selanjutnya mengidentifikasi adanya paraben dalam sampel tumor payudara pada 20 orang pasien. Fokus utama penelitian ini sebenarnya adalah penggunaan deodoran yang mengandung paraben dan bukannya kosmetik secara umum, tetapi kini malah dijadikan landasan untuk industri kosmetik secara keseluruhan sehingga mendorong banyak konsumen untuk memeriksa ingredients dari setiap produk yang mereka gunakan. Dan mereka pasti akan terkejut, karena hampir semua yang mereka miliki mengandung parabens!
 
Semua peneliti yang menyelidiki isu ini sepakat, informasi ini tidak meyakinkan dan tidak jelas; dibutuhkan penelitian lebih jauh mengenai paraben. Sebagai contohnya, adanya paraben di dalam tumor payudara manusia tidak berarti mereka merupakan penyebab utama terjadinya tumor. Selain itu, juga tidak diketahui apakah keberadaan paraben dalam kosmetik akan menyebabkan masalah ataukah hanya ketika ia digunakan sebagai deodorant saja (seperti yang telah dihipotesakan oleh para peneliti)

Hal lainnya yang penting untuk diketahui adalah paraben juga digunakan dalam produk-produk makanan, yang juga dapat menjadi sumbernya. Namun sampai sekarang tidak ada seorangpun yang mengetahui (atau mengevaluasi) apakah konsumsi paraben dalam makanan ataukah penggunaannya di kulit (sebagai skincare dan kosmetik) yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap keberadaan mereka di dalam jaringan tubuh manusia.

Dari sekian banyak studi, memang belum ada konklusi yang final bahwa paraben memang betul2 dapat mempengaruhi kesehatan dengan signifikan

Keamanan Paraben dalam Kosmetik (Skin-care, body care, make-up, etc)

Hingga saat ini, paraben masih tergolong pengawet yang relatif aman. FDA (US) dan BPOM masih mengizinkan paraben dalam batas-batas tertentu. Penggunaan paraben dalam produk2 topikal (dioleskan), bukan hal yang harus ditakuti karena zat yg bisa berpenetrasi ke dalam pembuluh darah di kulit sangat sedikit sekali, kecuali jika kalian memakan paraben-nya... ^^ Serius, ga bercanda. Paraben sebagai pengawet makanan bukan ide yang baik menurutku, karena usus kita akan mengabsorbsi hampir semua zat yang kita makan!

Namun untuk sebagian orang yang betul-betul ingin menghindarinya pun bukan masalah menurutku. Lebih bagus lagi jika mampu memilih skincare yang betul-betul natural dan free-preservative 100%. Lagipula memang setiap pengawet itu tidak terlalu baik untuk tubuh, bukan???

Tapi bagi yang ingin menggunakan produk kecantikan free-parabens, pastikan bahwa pengawet pengantinya pun aman. Alih-alih menghindari paraben, tapi masih pakai yg mengandung DMDM hydantoin yg sifatnya formaldehyde releaser.

 Jadi, bagi yang ingin menggunakannya atau menghindarinya bagiku ga masalah. Paraben masih tergolong aman, meski hipotesa mengenai keamanannya pun bertebaran. Menghindarinya pun hak setiap orang meski tetap harus cermat dengan pengunaan pengawet lainnya.

Ragu dengan Paraben
Banyak dari kita semua yang masih bingung, takut dan ragu dengan paraben. Wajar saja, karena selain belum ada jawaban dari hipotesa mengenai keamanan paraben, kita juga hidup di dunia internet sekarang. Dimana ada banyak kesimpangsiuran dan isu-isu yang tidak jelas. Bahkan beberapa produsen memanfaatkan kebingungan kita untuk menelurkan produk terbaru.

Terlalu permisif dengan paraben (dan pengawet lainnya) pun tidaklah baik
. Hal tersebut hanya akan membuat kita tidak kritis dengan isu-isu seperti ini.


Yang harus kita lakukan adalah selalu meng-update informasi yang kita miliki saat ini, namun dalam mencari keterangan di internet, carilah informasi dari situs yang terpercaya dan objektif!

by d'way...
  • Jangn menelan mentah-mentah informasi yang didapat dari situs yang menjual suatu produk, tentu saja kita akan mendapatkan keterangan yang sangat subjektif.
  •  
  • Dapatkan informasi dari situs-situs resmi yang diakui seperti FDA, CDC, Cosmeticsdatabase, atau EWG (Meski aku pikir beberapa informasi dari EWG terlalu berlebihan dan tidak substansial, bahkan terkadang misleading -IMHO-).
     
  • Mendapatkan informasi dari milis atau forum yang kita ikuti di dunia maya adalah hal yang baik. Namun, dari sanalah sering muncul kebingungan dan kesimpangsiuran yg terjadi. So, kuncinya adalah cek & ricek.
Saran yang Lain:
Mengurangi penggunaan pengawet merupakan jalan untuk menjadi lebih sehat. Terutama mengurangi konsumsi makanan berpengawet.
Girls, pengawet yang terdapat dalam makanan instan, snack, cemilan, dll merupakan hal yang lebih berbahaya dibandingkan pengawet yang dioleskan diatas permukaan kulit kita. Seperti yang sudah dinyatakan, usus kita akan menyerap zat apapun dari makanan yang kita cerna termasuk pengawet.

Berusaha menghindari preservatif dalam kosmetik, namun tetap mengkonsumsi banyak *Natrium benzoat selama bertahun-tahun, aku rasa itu ironi yang lucu... :D

*(salah satu pengawet makanan)


Sources

Food & Drug Administration (US)
http://www.fda.gov/cosmetics/productandingredientsafety/selectedcosmeticingredients/ucm128042.htm

Center for Desease Control (US)
http://www.cdc.gov/exposurereport/Parabens_FactSheet.html

National Cancer Institute (US)
http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Risk/AP-Deo

American Cancer Society (US)
http://www.cancer.org/Cancer/CancerCauses/OtherCarcinogens/AtHome/antiperspirants-and-breast-cancer-risk

Paula's Choice (EU)
http://www.paulaschoice.nl/learn/en/basics/problems-with-preservatives

Paula's Choice (EU)
http://www.paulaschoice-eu.com/learn/en/component/content/article/ingredient-dictionary/ingredientsp-parabens

Paula's Choice (Int'l)
http://www.cosmeticscop.com/parabens-are-they-really-a-problem.aspx

Cosmetic, Toiletry, and Fragrance Association
http://www.ctfa.org/newsroom/20060901

Ahh... cukup segitu aja ya, Dear. Semoga bermanfaat dan bisa membuka perspektif baru mengenai si paraben ini :)


Wa Allahu Alam. Love, Momzhak

Ingredients | Brightening Skin Ingredients

Brightening Skin Ingredients - Untuk kebanyakan perempuan Asia, kulit putih bisa jadi nilai plus kecantikan yang sudah dimiliki. Aku ga bisa memungkiri fakta seperti ini, mengingat produk pemutih di Asia emang laku di pasaran.

Dan yang menyukai produk pemutih ga cuma mereka yang memiliki warna kulit yang lebih pigmented, untuk cewek yang tone kulit nya memang sudah cerah pun sering mencari skin care yang dapat membuat kulitnya lebih putih.^^

Di sini aku akan menjelaskan secara singkat beberapa zat aktif pemutih kulit dari produk skincare bebas yang biasa dijumpai di banyak supermarket atau drugstores. Biasanya memang relatif aman dan kebanyakan berasal dari ekstraksi bahan-bahan natural.


Ingredients | Brightening Skin Ingredients
-ilustrasi-
Glicolic Acid
Merupakan salah satu dari keluarga AHA. Memiliki efek eksfoliasi dalam mecerahkan kulit. Sebenarnya konsentrasi Glycolic acid (GA) memiliki range yang besar. Dari 1% sampai 80%. Namun yang tersedia di pasaran hanya 1%-10% nya saja. Seperti keluarga asam yang lain, GA mempercepat pergantian sel kulit mati sehingga kulit tidak tampak kusam dan pertumbuhan kulit baru menjadi lebih optimal. Selain untuk pencerah, GA dapat digunakan sebagai anti-aging untuk mrnyamarkan 'fine-lines' dan terapi tambahan untukane
Contoh produk: Bless® Resurfacing Cream (Glycolic acid 9,4%)

Lactic Acid
Termasuk kedalam kelompok AHA juga, namun LA relatif lebih 'mild' untuk individu dengan kulit yang sensitif. LA jarang tersedia sebsagai zat aktif tunggal dalam suatu produk pencerah, biasanya LA dikombinasikan dengan keluarga AHA yang lainnya.
Contoh produk: Meladerm® Pigment Reducing Complex

Niacinamide
Niacinamide atau vitamin B3 sepertinya cukup populer sebagai zat aktif di beberapa produk pencerah kulit. Vit. B3 mencerahkan kulit dengan cara menghambat transfer melanosom dari melanosit ke keratinosit. Biasanya Vit. B3 dikombinasikan dengan bebrapa jenis pemutih lain untuk hasil yang lebih maksimal. Oiya, Vitamin B3 juga bisa menjadi terapi tambahan untuk acne yang meradang.
Contoh produk: Olay® White Radiance, Shu Uemura® ‘White Recovery EX+’ Brightening Cream

Vitamin C
Dikenal sebagai anti-oksidan alami. Jika digunakan sebagai produk pencerah kulit, vit C bekerja dengan menghambat pemebentukan melanin. Dalam ingredient suatu produk yang mengandung vitamin C, bisa kita temukan zat aktif seperti L-ascorbic acid, magnesium ascorbyl phosphate, sodium ascorbyl phosphat.
Contoh produk: Vit. C Skin Boost The BodyShop®,  Clarins® White Plus HP Total Whitening Essence 

Arbutin
Masih satu keluarga dengan hydroquinone, namun arbutin merupakan bahan natural dan relatif lebih aman untuk digunakan jangka panjang. 
Contoh produk: Skin Aqua Whitening, Skinceuticals® Phyto +, Hada Labo Shirojyun

Ekstrak lemon
Berasal dari sari buah lemon tentunya. Sudah digunakan sejak lama sebagai pencerah kulit. Hal itu mungkin disebabkan kandungan Vitamin C yang tinggi dalam sari buah lemon ini. Namun, untuk beberapa orang ekstrak lemon bersifat iritatif dan membuat kulit lebih kering.
Contoh produk: Garnier Light Complete

Licorice Extract
Licorice atau akar manis  menghambat pigmentasi dengan cara menghambat aktifitas enzim tyrosinase. Karena bahan dasar licorice ini murah dan mudah didapat, maka licorice sering menjadi zat tambahan produk-produk pencerah dalam berbagai banyak merek.
Contoh produk: Nivea® Visage Sparkling White, Chanel® Precision Blanc Essentiel Nanolotion

Kojic Acid 
Asam ini ditemukan pada tahun 1989 di Jepang secara tidak sengaja saat pembuatan sake (dengan proses fermentasi beras).
Berasal dari turunan jamur-jamuran dan terbukti melalui riset mampu mencerahkan kulit dengan menghambat produksi melanin. 
Contoh Produk: Melanox ES


Nah itulah beberapa ingredient aktif untuk pencerah kulit. Sebenarnya masih ada yg lain seperti ekstrak bengkuang, madu dan yoghurt. Tapi sepertinya masih kurang populer dan belum terlalu jelas bagaimana cara kerjanya dalam mencerahkan kulit.

Wa Allahu Alam
Love, Momzhak

Make Up | Caring Colours - Beauty Planner 2012 Everlasting Elegant

*(Tulisan ini ku ambil dari blog lamaku. Keterangan baca di sini ^^)

Assalamualaikum, Girls. 

Pas lagi muterin MTA, baru nyadar kalau di sana ada Martha Tilaar Shop. Akhirnya naluri belanjaku muncul untuk mampir dan mencari sesuatu, haha.

Seperti di MT Shop di lokasi lain lain, ketika masuk ke dalamnya kita akan disambut dengan dekorasi interior yang cantik dan para store assistant yang ramah-ramah.

Awalnya cuma mau nyari BBC lokal yang biasa aku pake, CARING BBC Everlast. Akhirnya SA nya menawarkan paket ekonomis dari seri everlast-nya CARING, yaitu CARING Beauty Palnner 2012 Everlasting Elegant.

Let's take a look... :)


CARING Beauty Planner 2012 Everlasting Elegant
  • Price: IDR 145.000 (klo beli terpisah bisa mencapai 180rb)
  • Available on: konter CARING di dept. Store atau langsung ke Martha Tilaar Shop (Taman Anggrek Mall atau di Grand Indonesia)
Selain seri Everlast, ada juga lho seri Fairy White-nya... ^^
Isinya: BBC everlast, TWC everlast, Blush Caring, plus rubber make up pouchShade nya bisa pilih2 lho... ^^
Aku pilih TWC shade natural dan blush warna peach (Terra Passion).

Selain beli paket BBC Caring, aku pun mencoba Lipstick Sari Ayu Kelimutu no.2. Harganya murah, sekitar 40ribuan tapi udah plus lip-gloss. Warnanya emang sedikit terang, tapi gapapa karena selama ini aku cuma beli warna-warna lipcolor yang soft dan nude aja.

Martha Tilaar Shop


Sekilas tentang MT shop Taman Anggrek.... :)
Tempatnya sih ga terlalu gede, tapi cukup apik, semua produk MT ada di sana seakan memanggil untuk minta diborong, ^^;

MT Skin care. Sebenarnya aku ga terlalu cocok dengan beberapa merek SkinCare MT seperti Biokos dan SariAyu. Tapi untuk make-up menurutku kulitasnya bagus untuk level make-up lokal, harganya pun cukup terjangkau.
Overall, aku jadi suka dengan MT Shop. SA & BA nya ramah2 banget, tempatnya rapih, harganya terjangkau, dan yang aku suka selain itu semua adalah shopping bagnya!


Ga penting banget ya, tapi yang bikin aku tertarik konon limbah kantongnya itu bisa hancur dalam kurun waktu 10 minggu aja. *banci-gogreen.
Emang sih sejenis plastik gitu, tapi saat dipegang terasa kasar dan membuat kita berpikir kalau kantong kresek itu memang betul2 bisa degradable selama kurang lebih 10 minggu aja! Betulkah begitu? Wa Allahu Alam.

Love, Momzhak

Books | Fantastic Cosmetics


*(Tulisan ini ku ambil dari blog lamaku. Keterangan baca di sini ^^)

Cover depan-belakang Fantastic Cosmetic
Udah lama banget deh kepengen review buku ini! >< Aku beli buku udah lama. Sekitar bulan April-Mei 2011. Kayaknya saat itu buku ini baru diterbitkan, soalnya aku menemukannya di deretan rak buku 'new release' :) Meski begitu aku rasa buku ini masih ada di toko buku besar seperti Gramedia.

Sebenarnya ini bukan buku, tapi sejenis komik/manga. Tapi ga full gambar kok, di beberapa halaman terdapat beberapa ulasan atau tulisan lengkap. Meski begitu, isi buku ini memang didominasi oleh ilustrasi yang lucu, cute dan menarik.

Ditulis dan di-ilustrasikan oleh blogger cewek asal Korea, Kim Mi-kyung. Dan isi dari buku ini sebagian besar terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam mengenal skin care, make-up dan usaha lain untuk menjadikannya lebih cantik!

Sangat direkomendasikan untuk mereka yang baru mengenal make-up. Karena di dalamnya banyak berisi tutorial dasar-dasar berdandan yang mudah dan ga bikin ribet.

Dan buku ini juga boleh dibaca cowok, lho. Karena di 1/4 halaman terakhir diulas juga mengenai basic care 'for men'. Meski aku rasa beberapa ulasannya terlalu 'heboh' diaplikasikan untuk cowok-cowok indo non-artis. Misalnya: Cara Merapihkan Alis 'for men'  *ehh?


Ok. Let's take a look... ^^ (Sori, size gambarnya compressed)


Ngomongin macam2 kulit dan masalah yang sering terjadi

Ngebahas tentang skincare dasar buat kulit wajah



men's corner ^^;

Kutipan yang paling aku suka. Memotivasi aku yang kadang males rawat kulit >_<
Sebenarnya selain ngomongin skin care wajah dan make-up, di buku ini juga mengulas beberapa perawatan rambut dan kuku. Intinya membahas semua perawatan dasar buat cewek pada umumnya deh.

Fantastic Cosmetic ini cukup enak dibaca & ilustrasinya lucu-lucu. Banyak yang gokil sampe bikin aku ketawa >
<

Buku ini betul2 aku rekomendasikan buat pecinta komik/manga yang lagi belajar 'genit' atau yang emang udah ahli dandan 'tingkat dewa' ^^"

  • Harga: IDR 80.000-an
  • Tebal: 204 halaman (Full Color)
  • Penerbit: Elex Media Komputindo
  • Penulis & Ilustrator: Kim Mi-Kyung

Ingredients | Apa itu Titanium Dioxide (TiO2)?

*(Tulisan ini ku ambil dari blog lamaku. Keterangan baca di sini ^^


Titanium Dioxide - White Pigment

Yang suka hunting atau gonta-ganti sunscreen/sunblock pasti kenal dong dengan TiO2? Tapi, itu kalau kalian perhatikan list ingredients di belakang kemasannya, sih, hehe.

TiO2 merupakan oksidasi dari unsur titanium. Secara fisik, TiO2 ini berbentuk serbuk berwarna putih. TiO2 memiliki beberapa bentuk, tapi ga akan dibahas di sini. Aku akan menjelaskan TiO2 secara praktikal saja.

Kegunaan
Karena TiO2 memiliki pigmen putih, maka TiO2 biasa digunakan dalam industri sebagai perwarna alami. Penggunaannya dalam industri cukup luas. Dari pewarna cat, makanan, pasta gigi sampai kosmetik. Kalau digunakan sebagai pewarna makanan kodenya adalah E171. Sedangkan kalau digunakan sebagai pigmen kosmetik kode nya adalah CL 77891.

Oiya, kalau di sektor medis dan farmasi, TiO2 ini biasa digunakan sebagai bahan tambahan pembuat tablet atau pil..

Wah, banyak kan?  Sebenarnya masih banyak banget kegunaan lainnya. Tapi cukup segitu aja ya. :D

Titanium Dioxide dan UV Filter
Kalau kalian suka dengan produk skincare yang berlabel mineral, natural atau kalau kulit kalian sensitif dengan chemical protection, Titanium Dioxide (dan temannya, Zinc Oxide) merupakan pilihan alami yang ada sebagai zat aktif  UV filter. Kekurangannya, sering meninggalkan 'white-cast'dalam aplikasinya. Kelebihannya, TiO2 berpotensi rendah untuk mencetuskan alergi pada kulit2 yang sensitif.

Untuk yang suka nyari2 SPF gede2, harus kenalan lho dengan TiO2, ya. Sebab, TiO2 inilah yang akan menentukan seberapa besar SPF yang tercantum dalam suatu produk tabir surya. Semakin tinggi persentase TiO2, maka semakin besar juga angka SPF nya.

TiO2 sebagai tabir surya memiliki kemampuan absorbing sinar UV yang kuat dan memiliki indeks refraksi yang tinggi. Dengan kemampuan seperti itu, TiO2 bisa memantulkan kembali Sinar UVA dan UVB sekaligus.

Oiya, TiO2 bila digunakan sebagai sunblock maka harus dilapisi dengan silica atau alumina. Karena TiO2 yang 'telanjang' dapat membentuk suatu radikal bebas yang bisa mencetuskan kanker. Maka dari itu, kita sering menemukan 'silica' dalam ingredient sunblock/sunscreen kita.

Meski TiO2 ini termasuk yang paling aman untuk kulit bayi sekalipun, terkadang bisa mencetuskan jerawat atau komedo. Dikarenakan bersifat physical, jadi kemungkinan untuk pore clog selalu ada terutama bila TiO2 dengan konsentrasi tinggi atau gampangnya, kalau SPF nya besar. Maka ada baiknya, selalu membersihkan sisa2 make-up dengan sempurna. Tapi sebenarnya kemampuan TiO2 untuk menyumbat pori tergantung dari besar partikelnya juga, sih.

Keamanan
Meski digunakan juga sebagai bahan pewarna cat, bukan berarti TiO2 tidak aman untuk kulit. TiO2 merupakan senyawa yang alami yang proses terbentuknya terjadi di alam (meski bisa juga dibuat dengan teknologi sekarang).

IARC memang menggolongkan  TiO2 sebagai zat karsonogen (pencetus kanker) bila dalam bentuk serbuk (debu TiO2). Hal itu dicetuskan setelah ditemukan kanker saluran napas pada tikus2 yang hidup di area produksi TiO2. Tapi hal tersebut belum tentu relevan dengan manusia yang sama2 terpapar dengan debu TiO2, jadi hal tersebut masih pro-kontra.

Lalu mengenai isu keamanan TiO2 nano-partikel. Beberapa produk SS/SB berlabel 'nano-partikel' akhir2 ini semakin marak. TiO2 nanopartikel memang memiliki kemungkinan untuk terserap kulit lebih cepat dan perlindungan yang lebih baik. Namun ini belum jelas mengenai keamanannya untuk manusia. Karena dikahawatirkan TiO2 yang berukuran nano dapat terserap ke dalam organ2 vital seperti otak dan liver

Wa Allahu Alam. Love, Momzhak :)